Copyright © Mindsphere
Design by Dzignine
19 February 2011

Untitled.

Sama seperti judulnya, "untitled". Sebenarnya gua bingung harus ngasih judul apa buat postingan yang ini, makanya gua kasih judul "untitled". Tapi ada kisah tersendiri yang amat mengesankan buat gua dari untitled, terutama tepat pada hari sabtu kemarin tanggal 19 Februari 2011. Sebenernya ini diawali dengan kejadian pas hari jumat tanggal 18 Februari lalu, waktu itu gua gak sengaja dengerin lagu untitled dari maliq & d'essentials dan entah kenapa gua bener-bener mendalami lagu tersebut terutama liriknya dan gua bener-bener terhanyut oleh lagunya. Bahkan gua sempet galau sejenak gara-gara tuh lagu haha. Kalo elu gak percaya, gua bakalan tulisin liriknya ke elu dan gua yakin elu bener-bener bakalan terbuai oleh liriknya. cekidot.

Ketika kurasakan sudah ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Dan ketika kusadari sudah tak selalu indah cinta yang ada
Mungkin memang ku yang harus mengerti
Bila ku bukan yang ingin kau miliki
Salahkah ku bila kaulah yang ada di hatiku ?

Adakah ku singgah di hatimu ?
Mungkinkah kau rindukan adaku ?
Adakah ku sedikit di hatimu ?

Bilakah ku mengganggu harimu ?
Mungkinkah kau tak ingin adaku ?
Adakah ku sedikit dihatimu ?

Bila memang ku yang harus mengerti
Mengapa cintamu tak dapat ku miliki
Salahkah ku bila kau yang ada di hatiku ?

Kau yang ada dihatiku..

Bila cinta kita takkan tercipta
Ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
Adakah diriku singgah di hatimu ?
Dan bilakah kau tau ?
Kaulah yang ada di hatiku

Kau yang ada di hatiku
Adakah ku dihatimu ? :)

Mantep kan ? lagian bukan cuma itu aja yang gua suka, tapi isi di dalem liriknya, liat kan kalo liriknya tuh kebanyakan pertanyaan ? pertanyaannya pasti buat orang yang dicinta bener ga ? dan pertanyaannya tuh ga maksa, malah bikin orang yang ditanya ngerasa dihormati. Coba deh lu bayangin, lu lagi suka ama orang trus lu nyanyi lagu ini dan pas lu nyanyiin lirik-lirik yang ada pertanyaannya. Trus dijawab ama orang yang lu suka, dan pertanyaannya gak bikin lu kecewa. Beuh, pasti lu bahagia abis men, betul ga ? Yaa, walau bagaimana pun juga, pertanyaan itu harus dijawab bukan ? dan makasih banget buat yang udah ngejawab pertanyaan itu :)))
Read More..
15 February 2011

Dia Itu Kamulah

Saat pertama kali, aku sudah merasa, ada yang spesial di dirinya. Hal yang membuatnya spesial bukan karna ada telor (emang nasi goreng spesial), melainkan aura dan sosoknya yang begitu lain di mataku. Pertama kali aku memang benci dengan sifatnya yang menyebalkan dan agak sok tau. Apalagi saat dia mengucilkanku dan menasihatiku dengan nasihat2 yang membuatnya kelihatan "tua" di mataku. Bahkan dia pernah memarahiku hanya karna aku terlalu hiper aktif dan terlalu ganjen sama wanita. Aku kesal waktu itu, ini sudah sifatku, aku tak bisa merubahnya ! seruku. Tapi keistiqomahannya membuat aku mengaguminya diam-diam.

Aku berusaha keliatan biasa di depan dia, tapi aku memerhatikannya diam-diam dari belakang. Aku semakin kagum dengannya, bahkan kejadian dan hal yang dia lakukan tanpa disengaja selalu menginspirasiku setiap saat. Sampai datang suatu hari, dimana hatiku merasakan down yang amat down karna sesuatu hal, namun tubuh dan wajahku tetap memancarkan aura ceria (begitulah aku, selalu menutupi keadaan hatiku). Aku sempat termangu sebentar saat ada kumpul eskul di sekolah sambil memikirkan sesuatu hal yang membuatku down waktu itu. Aku sempat sedih sesaat dan merasa kecewa atas apa yang tlah terjadi. Namun tepat disampingku, aku melihat dia sedang menahan air matanya agar tidak keluar sambil merobek-robek kertas hingga menjadi potongan kecil. Aku sempat bertanya "Hey, kamu kenapa ?", dia menjawab kalau dia baik-baik saja dan tidak ada yang harus diprihatinkan tentang kejadian yang sedang menimpanya. Aku memalingkan wajahku sebentar. Namun diam-diam aku memperhatikan matanya seolah-olah dia lelah atas apa yang telah terjadi dan atas apa yang telah ia korbankan. Potongan-potongan kertas itu makin halus karna dia merobeknya dengan emosi hati. Aku terus memaksa dirinya agar dia cerita apa yang tlah terjadi kepadanya. Matanya mulai berair. Hatiku langsung tersentuh dan sangat ingin menghapus air matanya yang baru sedikit sekali keluar waktu itu. Tapi, siapa aku ?. Aku bertanya kepada temannya yang duduk bersebelahan dengannya dan menanyakan apa yang terjadi dengan dia. Dia makin keras berusaha merobek kertas kecil itu dan aku melihat air matanya yang mulai tak segan-segan jatuh sampai ke dagunya. Aku menundukan kepala, menahan rasa untuk menghapus air matanya yang keluar cukup deras itu. Lalu tidak lama, dia sudah menaruh kepalanya tepat diatas bahu temannya sambil merintih. Aku makin sedih dan miris melihatnya saat itu. Tapi temannya menyuruhku untuk menjauh dan meninggalkan tempat ini segera. Aku tak bisa melakukan apa-apa, aku ingin sekali menghentikan air matanya. Tapi aku tidak bisa, dan itu kesalahan pertamaku..

Dari situ, aku mulai sadar, bahwa masalahku bukanlah masalah yang terlalu berat. Seolah-olah dia memberitahukan kepadaku "Tenang saja, masalahmu akan segera terselesaikan. Masalahmu tidak separah masalahku". Aku langsung tenang karna kejadian waktu itu, namun aku juga kecewa karna aku tidak bisa membuat masalahnya selesai. Bahkan aku tidak tahu masalah apa yang sedang menimpanya. Lalu timbul niat dihatiku untuk membalas budinya. Aku berjanji bahwa aku akan selalu membuat dia tersenyum apapun yang terjadi. Dan aku rasa ini tidak salah, toh aku hanya membalas budi, betul ?. Namun kejadian demi kejadian yang menimpanya, aku masih belum bisa membalas budinya. Sempat suatu hari, aku sedang dimarahi oleh seseorang yang membuatku ikutan marah-marah juga. Aku ingin berdiam diri di suatu kelas. Sambil kesal dan marah, aku menendang pintu kelas yang tertutup tidak terlalu rapat. Dan saat aku ingin memaki-maki orang yang memarahiku, aku melihat dia duduk berdua dengan temannya yang sama sambil menggunting kertas yang akan dipakai untuk hadiah suatu acara. Dia duduk dengan posisi membelakangiku namun ada di depanku dan temannya dengan posisi menghadapku dan ada di depan dia. Aku sempat curhat sedikit tentang sesuatu hal yang membuatku kesal itu namun dengan nada yang cukup keras dan emosi yang meledak-ledak. Temannya menanggapiku dan terlihat takut dengan keadaanku yang sangat marah saat itu. Dia hanya menanggapiku seraya mencoba menghapus air matanya dengan berkata "Orang yang memarahimu memang telah berubah, dulu dia tak seperti itu". Aku langsung mencoba mengendalikan emosi dan amarahku saat melihat air matanya. Air matanya sungguh menghipnotisku untuk selalu mencoba untuk menghapus air matanya dengan tanganku sendiri. Aku tak mengerti apa yang dia katakan waktu itu, aku bahkan berfikir "Tau apa kamu ? Kau selalu begitu, merasa dirimu paling tau". Namun sekarang aku sadar bahwa dia benar, bahkan aku merasa banyak sekali yang tidak aku ketahui.

Sampai sekarang, dia selalu memotivasiku dan menginspirasiku. Bahkan saat dia sedang membenciku karna aku membentak temannya, aku masih mengaguminya. Namun sayang, dia masih belum mengetahui itu semua. Mengetahui bahwa dia bukanlah seseorang yang terbuang melainkan dialah seseorang yang berpengaruh. Dia memang terlihat berbeda di keluarganya, tapi itulah yang membuat dia dibanggakan. Dia memang terlihat berbeda di sekitar teman-temannya, tapi itulah yang membuat ia dipuji-puji dan menjadi pusat perhatian terutama dariku. Dia memang selalu menganggap bahwa aku belum mengenal dirinya dan pasti suatu saat aku akan meninggalkannya seperti yang lain, tapi itulah yang membuat aku lebih terinspirasi dan termotivasi lagi olehnya. Dan sekarang, biarkan aku mencoba membalas budimu sampai kita bertemu di masa depan kelak :)
Read More..
14 February 2011

Entah Apa, yang penting, gua kangen banget ama nih blog

Fiuh udah lama banget gua gak posting blog lagi, udah nyaris sebulan lebih gua gak posting blog haha. Maklum lah namanya orang sibuk heem haha. Kira-kira awal Oktober atau akhir September ada banyak pelantikan eskul yang harus gua datengin. Kayak pelantikan ‘Ithri, Kir, bintal Pasopati dll. Belom lagi ditambah UKPO (Uji Kelayakan Pengurus Osis) (bukan piring terbang, itu UFO) yang bikin otot gua keram dibuatnya ahahaha. Kayaknya kali ini gua cuma bisa nyeritain pelantikan kir doang. Soalnya yang sempet gua tulis di notes cuma pelantikan kir, jadinya yang inget cuma pelantikan kir doang deh hahaha (apasih)
Pagi-pagi banget tanggal 26 September 2010 jam 4.30 gua terbangun saat mendengar mu’adzin melantunkan “Asholatu khairu minan naum”. Gua pun langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat subuh. Padahal hari ini hari minggu, tapi mau gamau gua harus ke kebon raya untuk pelantikan KIR 5. Abis sholat gua langsung mandi yang tentunya di kamar mandi. Gua ngantuk berat saat itu, ampe-ampe gua gak bias ngebedain mana air bak ama air di kloset. Ada kejadian aneh pas gua mandi, entah kenapa banyak banget binatang yang keluar saat itu. Bahkan tokek yang biasanya ngeluarin suara doang sekarang udah ngga segan-segan untuk menampakan dirinya saat itu. Gua bukan takut kalo nanti tuh tokek nempel di badan gua dan gak bisa lepas (pernah denger mitosnya kan?). gua cuma takut tuh tokek napsu ngeliat gua lagi telanjang bulet pagi itu hahaha.
Abis mandi sekitar jam 5an gua langsung cabut ke kebon raya. Dodolnya gua lupa bawa dompet dan lupa minta duit ke nyokap. Alhasil gua cuma bawa duit yang ngepas kaya muka gua yang pas-pasan ==a. gua ke kebon raya naek pusaka tapi gua gatau harus turun dimana (maklum bukan asli bogor). Gua SMS ke Adit, Adil, Firda dan banyak orang lagi buat nanya gua harus turun dimana (lebay). Adit bilang kalo gua harus turun di Botani, trus jalan ke dalem ampe kebon raya. Resikonya capek tapi irit ongkos (secara Adir kan perhitungan ama doku). Adil bilang gua harus turun di Pangrango dan naek angkot 13 trus turun di kebon raya. Resikonya berat di ongkos tapi gua gak harus capek jalan kaki. Dan yang lainnya gak bales huhu T.T. gua milih ajarannya Adil (secara gua pinter milih), gua turun di Pangrango dan saat mau nyebrang, gua liat tulisan “Car Free Day” sehingga angkot 13 gak bisa lewat munuju kebon raya. Gua langsung kayang waktu itu dan memaki-maki gedung Pangrango yang kelihatan muram karna catnya sudah mulai luntur. “KENAPA TADI GAK TURUN DI BOKER AJA??!!” gua tereak-tereak sendiri kayak orang stres yang tidur-tiduran di pinggir jalan. Gua langsung naek angkot 06 yang menuju boker dan langsung jalan ke kebon raya. Setelah gua fikir-fikir, ternyata gua (yang katanya pinter milih ini) lebih memilih BANYAK ONGKOS dan JALAN KAKI buat menuju kebon raya doang huhu T.T
Selama di perjalanan dari boker ke kebon raya, gua melihat hal-hal yang tidak seharusnya terjadi di pagi hari. Hal pertama yang gua lihat adalah orang yang BAK (buang air kecil) di bawah pohon. Dia BAK sambil menaik-naikkan alisnya dan menggoyang-goyangkan bahu yang membuatnya terlihat serasa nikmat di pagi hari. Padahal tepat 5-10 kaki di sebelahnya ada orang yang sedang menjual tales. Gua yakin tuh tales gak akan higienis, pasti orang yang beli tuh tales langsung mules-mules dan males untuk beli disitu lagi. Baru aja gua jalan beberapa langkah, udah banyak delman-delman yang kuda dan kusirnya mirip-mirip. Dan gua gak sengaja liat delman yang menjatuhkan (maaf) kotorannya dan nyeplak di jalanan. Padahal di sampingnya banget ada orang yang sedang jualan hamster ama kelinci yang lucu-lucu dan imut. Masa iya tuh hamster ama kelinci harus jadi ijo? Haha. Semua pemandangan itu membuat bau yang khas yang orang-orang tidak akan mungkin bisa melupakannya. Jalanan yang becek, bau, serta orang-orang yang kurang ramah dan tidak peduli lingkungan, itulah yang menghiasi pikiran gua tentang Bogor pagi itu.
Pas sampe di gerbang pintu kebon raya gua udah deg-degan, pasti diomelin gara-gara telat. Tapi untungnya gua gak telat, bahkan pintu gerbang kebon raya belom dibuka pas gua dateng. Gua nyampe jam 6. 30 padahal anak-anak bilang kudu dateng jam 6 (itu gak telat?) yah seenggaknya acara belon dimulai ahaha. Gak lama Dini si tukang nagih uang pun nagih duit ke gua. Dia bilang kudu bayar Rp. 20.000 buat konsumsi ama makanannya. “Gua pan panitia, masa kudu bayar?”. “Iyalah lu kan makan juga” Dini mempertegas. Gua langsung pasang tampang melas berharap Dini ngasih keringanan buat gua. Tapi muka Dini malah makin sangar dan melotot seakan-akan ngasih tau kalo gua kudu bayar sekarang. Gua pun pasrah, gua langsung ngeluarin duit Rp. 20.000 yang tinggal selembar-selembarnya.
Trus pelantikan pun dimulai, seru sih dan ternyata makanannya emang gak mengecewakan, gua dapet hokben + snack kecil buat setiap pos yang dibawa peserta kelas 10. harusnya kan setiap pos dapet 2, gua malah dapet 4 haha alhasil pos gua jadi pos terkenyang waktu itu ahahaha. Sekitar jam 2an gua izin balik karna ada seleksi nasyid di sekolah, jadinya gua balik duluan. Abis selesai seleksi nasyid, gua malah nonton Resident Evil di Elos bareng-bareng alumni ‘Ithri ama kelas 12 dan pulang jam 10 malem haha. Edan deuh pokoknya, tuh hari bisa dibilang hari paling nyapein dalem hidup gua tapi paling seru juga haha. Padahal besoknya ada banyak ulangan tapi gua tetep gak peduli haha. Okeh, kira-kira segitu aja nanti gua posting lagi oke ;) *ting*
Read More..