Copyright © Mindsphere
Design by Dzignine
31 October 2012

Think, and Thankful! :)


Terasa sekali kasih sayang Allah hari ini, semoga aku tidak salah dalam mensyukuri. Allah menyuruh manusia untuk berfikir, maka mari kita berfikir: sudah berapa banyak kasih sayang yang telah Allah beri? Tentu, kita tidak akan bisa menghitungnya. Menghitung kasih sayang Allah bukan seperti menghitung soal ujian Pengantar Matematika barusan. Logika Allah bukan logika matematika. Tapi yang jelas, Allah akan selalu menambahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepadamu, jika kamu bersyukur.

Mari berfikir lagi, tanya pada diri kita :
sudah cukupkah kita dalam bersyukur?
sudah tepatkah cara kita bersyukur?



Saya yakin banyak dari kita yang masih menyepelekan bersyukur. Bahkan, masih saja ada orang yang mengakui bahwa rezeki yang didapati olehnya adalah 100% keringatnya sendiri. Ketika disadarkan, baru sadar bahwa ada Allah Sang Maha Pemberi Rizki yang ikut campur dalam urusannya. Kebanyakan dari kita jarang menghargai nikmat yang Allah beri ketika lapang. Kita baru sadar akan pentingnya nikmat Allah, ketika kita diberi kesempitan. Kita baru sadar bahwa kita jauh dari Allah, ketika diberi kesusahan. Kita akan sangat amat mensyukuri nikmat Allah, ketika hilang dari kesulitan. Lalu, dengan mudah kita mulai melupakan cara untuk bersyukur kepada Allah ketika lapang. Seolah kita istirahat dalam bersyukur kepada Allah. Yang sudah-sudah seperti itu bukan? hentikanlah kebiasaan seperti itu. Takutlah kepada adzab yang akan Allah beri jika kita kufur akan nikmat-Nya. Sadarilah, bahwa sesungguhnya, tidak ada istirahat dalam bersyukur kepada Allah.

Lalu bagaimana sekiranya caranya untuk mensyukuri nikmat Allah? Jawaban terbanyak pasti dengan cara mengucap Alhamdulillah. Apakah cara itu tepat? Jelas tepat, hanya saja, masih kurang sekiranya jika kita hanya mengucap Alhamdulillah untuk bersyukur. Rasulullah Muhammad SAW pernah ditanya oleh Aisyah ketika Aisyah mendapati Rasulullah terus-menerus beribadah pada malam hari, hingga pernah Rasulullah terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak, "Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin masuk Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?" Rasulullah menjawab dengan lembut, "Ya Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur".



Begitu indahnya cara Rasulullah dalam bersyukur kepada Allah. Meski beliau sudah dijamin masuk Syurga, tapi tak pernah henti-hentinya beliau melakukan sholat malam, sebagai cara untuk bersyukur kepada Allah. Padahal, kondisi fisik beliau saat itu sudah sangat lemah. Sudah tak bisa lagi memenuhi keinginan hatinya untuk memaksimalkan ibadahnya. Kita sebagai ummatnya, sudah sewajarnya jika kita mengikuti apa yang disunnahkan oleh Rasul kita. Cobalah hiasi malam-malam hari kita dengan sholat dan berdzikir kepada Allah. Sempatkanlah diri kita untuk bangun pada malam hari, untuk membuktikan syukur kita kepada Allah. Sehingga Allah akan tambahkan nikmat-Nya kepada kita. Sehingga Allah selalu memberikan ridho-Nya kepada kita. Sehingga kita dapat merasakan indahnya Syurga yang akan Allah berikan untuk kita nanti. Bukankah akan lebih indah, jika di dunia kita bahagia, dan di akhirat juga bahagia? :) Wallahu 'alam bi shawab.